BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Tipe budaya politik ada 3 :

1. Budaya politik parokial : Budaya politik yang masih sangat sederhana. 
2. Budaya politik kaula : Budaya politik yang masyarakatnya sudah sadar akan pentingnya politik, namun tidak mau terlibat secara langsung
3. Budaya politik partisipan : budaya politik yang mau berpartisipasi secara aktif dalam politik

Budaya politik yang bekembang di Indonesia :
1. Budaya politik tradisional : Budaya politik yang mengedepankan satu budaya atau satu etnis.
2. Budaya politik islam : Budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada satu keyakinan dan nilai agama     islam
3. Budaya politik modern : Budaya politik yang mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu atau pendasaran pada agama tertentu.

Contoh masing-masing budaya :
1. Budaya politik tradisional :   

1.  Yang jadi presiden harus laki-laki
2. Yang jadi presiden harus beragama islam
3. Yang jadi presuden harus minimal 40 tahun
4. Jalan di hadapan pemimpin harus jongkok
5. Yang jadi presiden harus orang peribumi
6. Masih mengandalkan kuantitas, yang seharusnya kualitas 

 2. Budaya politik Islam :
    a. Yang jadi presiden harus beragama Islam
    b.  Aturan-aturan berdasarkan agama yang mayoritas

3. Budaya politik modern :
    a. Kebalikan dari budaya politik tradisional
    b. Sudah berpikir secara rasional
    c. Sudah bisa mengutamakan kualitas daripada kuantitas

4.  Budaya politik feodal :
    a. Laku dodok
    b. Munduk-munduk/jalan nunduk
    c. Yang bisa bersekolah hanya anak pejabat
    d. Wanita dianggap barang,penghibur
    e. Politik ABS (Asal Bapak Senang)

Tugas Pkn

Tugas Pkn upload di blog

Contoh budaya politik parokhial :

1. Warga Negara Indonesia yang tidak mengetahui katatanegaraan negaranya.
2. WNI yang tidak mengetahui dasar Negara-nya.
3. Warga negara yang tidak menjalankan kewajiban nya sebagai warga Negara.
4. Warga Negara yang tidak mau mengikuti pemilu
5. Warga Negara yang tidak mau tahu tentang sistem ketatanegaraan Negara Indonesia

Contoh budaya politik kaula :

1. Seorang wakil rakyat yang hanya memegang prinsip ABS (Asal Bapak Senang)
2. Seorang wakil rakyat yang hanya asal menjadi anggota dewan tetapi tidak ikut serta berpartisipasi secara langsung
3. Warga Negara yang tidak ikut secara langsung berpartisipasi dalam pemerintahan
4. Warga yang hanya sebatas ikut pemilu
5. Warga yang hanya sebatas ikut pemilihan kepala desa

Contoh budaya politik partisipan :

1. Warga Negara yang ikut berpartisipasi secara langsung dalam pemerintahan
2. Warga Negara yang ikut berpartisipasi secara aktif di tingkat pusat maupun lokal
3. Kritis dalam mewujudkan Pemilu Luber dan Jurdil.
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemilihan ketua kelas maupun ketua OSIS.
5. Mengikuti forum-forum diskusi atau musyawarah di kelas.